Program Studi Instrumentasi MKG

Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

  • Instrumentasi Meteorologi

    Instrumentasi meteorologi mempelajari peralatan pengukur parameter cucaca serta melakukan pengembangan teknologi pengukuran dan pemantauan parameter cuaca.

  • Instrumentasi Klimatologi

    Instrumentasi klimatologi mempelajari peralatan pendukung kegiatan klimatologi dan kualitas udara seperti radiasi matahari, HV sampler, termometer tanah, serta UV sampler.

  • Instrumentasi Geofisika

    Instrumentasi geofisika mempelajari peralatan seismik maupun gejala kebumian lainnya termasuk astronomi. Instrumentasi yang dipelajari antara lain seismometer, accelerometer,magnetometer, lightning detector, maupun teleskop.

  • Powered by Blogger.

    Our contents

    Thursday 30 March 2017

    Thursday, March 30, 2017
    ini adalah halaman tes












    Sunday 3 January 2016

    Software Troubleshooting Synergie Forecasting System

    Sunday, January 03, 2016
    Salah satu teknologi yang digunakan dalam prakiraan cuaca adalah Synergie Forecasting System, yaitu sistem prakiraan cuaca terintegrasi. Dalam kegiatan perbaikan, seringkali terjadi kesulitan dalam memahami permasalahan teknis Synergie dikarenakan ketiadaan dokumen pemeliharaan. Berikut adalah software yang dapat membantu dalam menganalisi kerusakan pada Synergie. Program sistem pakar tersebut terdiri dari tiga kategori permasalahan utama yaitu data tidak masuk atau masuk sebagian, permasalahan system operasi atau program, serta permasalahan computer.


    Saturday 14 November 2015

    Saatnya Indonesia Mandiri Dalam Teknologi Satelit

    Saturday, November 14, 2015
    Saat ini pemerintah melalui Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengeluarkan wacana untuk membuat satelit penginderaan jauh pada tahun 2019 mendatang. Biaya yang diperlukan mencapai Rp 4,5 triliun demi membangun satelit nasional multi-guna. Lantas hal apa yang menyebabkan pembangunan satelit nasional menjadi begitu penting?

    Banyak negara maju maupun berkembang yang sudah menggunakan satelit pemantau bumi yang digunakan untuk berbagai bidang. Satelit diginakan sebagai media remote sensing atau penginderaan jarak jauh kondisi bumi, baik itu penginderaan cuaca, agraria, maritim, maupun kebencanaan nasional. Metode penginderaan jarak jauh mutlak digunakan untuk pengambilan data-data strategis secara cepat untuk kepentingan nasional.

    Memang untuk satelit telekomunikasi, indonesia sudah memiliki satelit sendiri hasil pembelian dari asing oleh Bank Rakyat Indonesia. Namun saat ini Indonesia masih mengandalkan data dari satelit milik asing untuk memperoleh berbagai data kondisi bumi seperti data parameter cuaca, titik api, maupun pemantauan kondisi hutan.

    Dalam bidang cuaca dan iklim, saat ini Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) masih menggunakan citra satelit negara lain seperti MTSAT yang merupakan satelit milik Japan Meteorological Agency (Badan Meteorologi Jepang). Data tersebut terdiri dari beberapa kanal citra satelit yang merepresentasikan hasil penginderaan jarak jauh parameter cuaca seperti tekanan udara, suhu, angin, maupun awan untuk kemudian dianalisia menjadi prakiraan cuaca. Dengan adanya satelit nasional, tentunya proses pengambilan citra satelit bisa disesuaikan dengan kondisi cuaca Indonesia yang sangat dinamis dan berubah setiap saat secara signifikan. Sehingga nantinya BMKG dapat memberikan kualitas data cuaca yang semakin bagus dan proses peringatan bahaya cuaca seperti angin kencang, puting beliung, maupun badai secara cepat kepada masyarakat dengan bantuan penginderaan jarak jauh dari satelit tersebut.

    Selain bidang cuaca dan iklim, penginderaan jarak jauh untuk kebencanaan seperti kebakaran hutan masih megandalkan satelit milik NOAA Amerika Serikat seperti satelit TERRA, AQUA, dan SUOMI untuk memperoleh data titik api di beberapa lokasi di indonesia. Namun data yang dihasilkan tidak diperoleh setiap saat karena data titik api hanya dapat diperoleh apabila satelit-satelit tersebut melintasi wilayah Indonesia dalam orbitnya. Tentunya dengan satelit sendiri, kita dapat memperoleh data yang lebih baik karena satelit tersebut tidak dioperasikan untuk skala global, tetapi kusus untuk kepentingan nasional.

    Dengan pengoperasian satelit nasional, maka program kemaritiman pemerintah akan ditunjang dengan penginderaan jarak jauh. Apabila teknologi satelit kita mengadopsi beberapa teknologi yang sudah di tanam pada satelit asing maka Indonesia akan lbih maksimum dalam menjalankan program kemaritiman. Contohnya adalah satelit NOAA yang dapat mendeteksi keberadaan pythoplankton di lautan yang menandai keberadaan koloni ikan, selain itu apabila satelit dilengkapi Automatic Identification System/ AIS maka satelit dapat memantau keberadaan kapal-kapal dalam perairan indonesia.

    Dari sudut pandang teknis sendiri, Indonesia sudah berpengalaman dalam bidang roket dan satelit kecil melalui LAPAN. Pemerintah melalui BMKG juga sudah memiliki beberapa Ground Station Satellite atau stasiun penerima data satelit di bebera wilayah seperti Pekanbaru dan Balikpapan yang biasa digunakan untuk menerima data cuaca dan kebencanaan dari satelit Amerika Serikat.


    Berdasarkan kepentingan dalam bidang- bidang tersebut, sudah saatnya untuk mewujudkan satelit nasional multiguna untuk mendukung kemajuan nasional sekaligus mewujudkan kemandirian dalam teknologi satelit. Untuk mewujudkan satelit nasional, lembaga-lembaga pemerintah seperti LAPAN, BPPT, BMKG, dan berbagai lembaga terkait harus bersinergi terkait teknis pelaksanaan satelit nasional ini.

    Peranan Cuaca dan Iklim dalam Perkembangan Ekonomi

    Saturday, November 14, 2015
    Besok  hujan  atau  tidak  ya?  Tahun  ini musim  penghujan  mulai  bulan  apa  ya?  Kira-  kirapertanyaan  umum seperti itu  yang  sering  muncul  di  masyarakat  perihal  cuaca  dan  iklim. Selainpertanyaan seperti itu ternyata peranan cuaca dan iklim sangatlah luas,termasuk untuk menentukanperkembangan ekonomi regional maupun nasional.

    Baru-baru ini BMKG melalui Stasiun Meteorologi Balikpapan melakukan pemaparan tentangkondisi cuaca dan iklim Provinsi Kalimantan Timur pada forum diskusi terbatas yang diselenggarakanoleh Bank Indonesia.  Forum diskusi terbatas Perkembangan Ekonomi Regional Provinsi KalimantanTimur tahun 2013 & Prospek Triwulan I – 2014 diselenggarakan pada  tanggal 19 Februari yang lalu.Pada acara yang diselenggarakan Bank Indonesia tersebut, beberapa stakeholder yang terkait denganperkembangan ekonomi  termasuk BMKG melakukan pemaparan bagaimana kondisi perekonomiandan beberapa faktor penunjangnya pada  tahun lalu dan bagaimana gambaran untuk tahun ini. Halyang menjadi  perhatian adalah diundangnya   BMKG pada forum tersebut  yang notabene bukanlembaga yang berkaitan dengan perkonomian untuk menyampaikan paparannya terkait cuaca daniklim. Lantas bagaimana bisa cuaca dan iklim bisa mempengaruhi laju ekonomi?

    Selama ini yang kita tahu secara umum perkembangan ekonomi biasanya dikaitkan denganbeberapa hal yaitu kelancaran transportasi, ketersediaan sumberdaya alam dan manusia, taraf hidupmasyarakat dan lain-lainya. Tetapi salah satu faktor yang tidak kalah pentingnyan adalah faktor cuacadan iklim.

    Tanpa kita sadari dari beberapa faktor penunjang pertumbuhan ekonomi, semuanya hampirberkaitan  dengan  cuaca  dan  iklim.  Salah  satu  aspek  yang  paling  berpengaruh  terhadapperkembangan ekonomi adalah kelancaran transportasi,  baik untuk mobilitas masyarakat maupununtuk keperluan distribusi barang . Mobilitas manusia yang semakin besar bisa diartikan bahwa disituakan ada aktifitas ekonomi yang berkembang. Apabila distribusi barang dari suatu daerah lancar, stokbarang  ditoko-toko  akan  terpenuhi,  ketersediaan  pangan  akan  stabil.  Sebaliknya  kelancaran  daritransportasi tidak lepas dari salah satu aspek yaitu cuaca. Gangguan dari transpotrasi bisa berupacuaca  buruk  gelombang  tinggi  selama  berminggu-minggu  yang  mengakibatkan  terhambatnyaaktifitas pelayaran. Selain pelayaran, aktifitas penerbangan juga bisa terganggu karena cuaca yangkurang mendukung. Bisa dibayangkan berapa kerugian apabila  situasi  tersebut terjadi.   Mobilitasmanusia terganggu yang mengakibatkan aktifitas ekonomi menjadi lesu. Distribusi barang juga akantersendat yang akibatnya harga barang akan semakin mahal karena tidak seimbangnya permintaandan persediaan. Akhirnya dari kondisi cuaca tersebut , banyak hal yang akan terkena imbasnya.

    Iklim juga tidak kalah pengaruhnya dalam hal  perkembangan ekonomi. Industri  pertanianadalah salah satu faktor penting dalam perekonomian. Pertanian tidak dapat dilepaskan dari peraniklim. Proses penanaman tanaman harus memperhatikan kondisi iklim, supaya siklus pertumbuhantanaman dapat berjalan baik. Dengan begitu ketersediaan pangan akan mencukupi. Tapi apa yangterjadi  bila kondisi iklim berubah?. Tentunya tanpa perencanan proses penanaman yang baik denganmemperhatikan data  iklim maka dipastikan hasil  pertanian tidak maksimal.  Terhambatnya prosesproduksi  pertanian  akan  menimbulkan  efek  domino,  seperti  kelangkaan  pangan  danmembumbungnya harga pangan yang berimbas pada sektor lainnya. 

    Oleh karena itu dapat kita ambil kesimpulan bahwa data cuaca dan iklim itu sangat pentinguntuk  menentukan prospek perkembangan  ekonomi  kedepan.  Dan  stakeholder  yang terkait  bisamengambil  kebijakan  yang  diperlukan  terkait  perkembangan  cuaca  dan  iklim  mendatang  dalamkaitannya dengan perkembangan ekonomi.

    Cuaca Sebagai Unsur Penting Keselamatan Transportasi

    Saturday, November 14, 2015
    Belum lama ini, bumi pertiwi kembali berduka terkait tragedi pesawat Air Asia degan nomor penerbangan QZ 8501 yang membawa 161 penumpang.Pesawat Air Asia QZ 8501 terbang dari Bandara Internasional Juanda Surabaya menuju Bandara Changi Singapura kehilangan kontak di wilayah selat karimata pada tanggal 28 Desember 2014 lalu. Meskipun pencarian sudah membuahkan hasil dengan ditemukannya beberapa jenazah korban dan puing-puing pesawat yang ditemukan, tetapi penyebab pesawat tersebut hilang kontak masih menjadi tanda tanya.

    Dari beberapa temuan awal, pesawat melaporkan akan menghindari awan cumulonimbus (Cb) dengan berbelok ke kiri dari rute yang telah ditentukan  dan meminta izin untuk naik ke ketinggian 38.000 kaki dari sebelumnya 32.000 kaki. Sebelunya Air Traffic Control telah mengizinkan pesawat untuk berbelok ke arah kiri untuk menghindari awan, namun permintaan untuk menaikkan ketinggian tidak diizinkan karena pada level ketinggian yang diminta masih ada pesawat lain yang akan melintas. Setelah permintaan menaikkan ketinggian ditolak, kemudian pesawat Air Asia QZ 8501 dinyatakan hilang kontak pada pukul 06:17 WIB.

    Cuaca Indonesia termasuk dalam kategori yang sangat dinamis, dimana perkembangan kondisi cuaca dapat berubah secara dinamis dibandingkan negara yang berada di daerah sub tropis.Oleh karena itu unsur cuaca menjadi informasi vital terkait aktivitas transportasi laut maupun udara. Terkait Air Asia QZ 8501, pakar meteorologis Prof. Edvin Aldrian mengemukakan analisis awalnya bahwa pesawat kemungkinan telah terbang ke dalam awan badai. Fenomena cuaca yang terjadi pada awan tersebut bisa berupa icing yang dapat menyebabkan mesin pesawat mengalamu kerusakan karena pendinginan dari proses icing tersebut. Kantor BMKG Juanda Surabaya sebelumnya juga telah memberikan informasi bahwa pada rute yang akan dilewati terdapat kondisi yang cukup mengkhawatirkan pada dokumen penerbangan sebelum pesawat take off.

    Sebelumnya mungkin yang kita ketahui bahwa tugas BMKG hanya untuk menyediakan prakiraan cuaca esok hari dan terkait informasi gempa bumi serta tsunami. Tetapi disamping melaksanakan tugas- tugas tersebut, lembaga pemerintah ini sebenarnya memiliki peran yang cukup penting dalam setiap aktivitas transportasi, khususnya transportasi udara dan transportasi laut. Dimana kewajiban untuk memberikan prakiraan cuaca selama jalur transportasi menjadi tanggung jawab lembaga tersebut untuk memberi arahan terkait faktr cuaca yang mungkin terjadi selama aktivitas penerbangan maupun pelayaran..

    Informasi cuaca terkait keselamatan transportasi memang sudah disediakan pemerintah melalui Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Hampir di setiap bandara yang melakukan penerbangan sipil, BMKG mempunyai kantor di bandar udara tersebut dengan berbagai peralatan pemantau cuaca, begitu juga pada pelabuhan laut yang ada di Indonesia. Selain informasi internal kepada awak transportasi,lembaga tersebut juga memberikan kemudahan untuk pengaksesan informasi cuaca yang dapat dimanfaatkan siapa saja melalui laman website aviation.bmkg.go.id. Semua upaya pemerintah dalam hal informasi cuaca tersebut diharapkan memberikan rasa aman kepada masyarakat terkait aktivitas transportasi.

    Oleh karena itu, aspek cuaca menjadi prioritas utama dalam setiap aktivitas transportasi baik darat, laut, dan udara menyangkut keselamatan masyarakat. Dengan keterbukaan informasi cuaca yang dilakukan BMKG, masyarakat diharapkan dapat ikut serta dalam mengetahui informasi cuaca terkini. 

     

    Our Vision

    Visi kami adalah menjadi kader BMKG yang handal dan inovatif dalam mengembangkan peralatan dan teknologi instrumentasi cuaca, iklim, dan kegempaan.

    Our Campuss?

    Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

    -STMKG_
    Jl. Perhubungan I No.5 Pondok Betung, Tangerang Selatan