Powered by Blogger.

Saturday 14 November 2015

Cuaca Sebagai Unsur Penting Keselamatan Transportasi

Saturday, November 14, 2015
Belum lama ini, bumi pertiwi kembali berduka terkait tragedi pesawat Air Asia degan nomor penerbangan QZ 8501 yang membawa 161 penumpang.Pesawat Air Asia QZ 8501 terbang dari Bandara Internasional Juanda Surabaya menuju Bandara Changi Singapura kehilangan kontak di wilayah selat karimata pada tanggal 28 Desember 2014 lalu. Meskipun pencarian sudah membuahkan hasil dengan ditemukannya beberapa jenazah korban dan puing-puing pesawat yang ditemukan, tetapi penyebab pesawat tersebut hilang kontak masih menjadi tanda tanya.

Dari beberapa temuan awal, pesawat melaporkan akan menghindari awan cumulonimbus (Cb) dengan berbelok ke kiri dari rute yang telah ditentukan  dan meminta izin untuk naik ke ketinggian 38.000 kaki dari sebelumnya 32.000 kaki. Sebelunya Air Traffic Control telah mengizinkan pesawat untuk berbelok ke arah kiri untuk menghindari awan, namun permintaan untuk menaikkan ketinggian tidak diizinkan karena pada level ketinggian yang diminta masih ada pesawat lain yang akan melintas. Setelah permintaan menaikkan ketinggian ditolak, kemudian pesawat Air Asia QZ 8501 dinyatakan hilang kontak pada pukul 06:17 WIB.

Cuaca Indonesia termasuk dalam kategori yang sangat dinamis, dimana perkembangan kondisi cuaca dapat berubah secara dinamis dibandingkan negara yang berada di daerah sub tropis.Oleh karena itu unsur cuaca menjadi informasi vital terkait aktivitas transportasi laut maupun udara. Terkait Air Asia QZ 8501, pakar meteorologis Prof. Edvin Aldrian mengemukakan analisis awalnya bahwa pesawat kemungkinan telah terbang ke dalam awan badai. Fenomena cuaca yang terjadi pada awan tersebut bisa berupa icing yang dapat menyebabkan mesin pesawat mengalamu kerusakan karena pendinginan dari proses icing tersebut. Kantor BMKG Juanda Surabaya sebelumnya juga telah memberikan informasi bahwa pada rute yang akan dilewati terdapat kondisi yang cukup mengkhawatirkan pada dokumen penerbangan sebelum pesawat take off.

Sebelumnya mungkin yang kita ketahui bahwa tugas BMKG hanya untuk menyediakan prakiraan cuaca esok hari dan terkait informasi gempa bumi serta tsunami. Tetapi disamping melaksanakan tugas- tugas tersebut, lembaga pemerintah ini sebenarnya memiliki peran yang cukup penting dalam setiap aktivitas transportasi, khususnya transportasi udara dan transportasi laut. Dimana kewajiban untuk memberikan prakiraan cuaca selama jalur transportasi menjadi tanggung jawab lembaga tersebut untuk memberi arahan terkait faktr cuaca yang mungkin terjadi selama aktivitas penerbangan maupun pelayaran..

Informasi cuaca terkait keselamatan transportasi memang sudah disediakan pemerintah melalui Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Hampir di setiap bandara yang melakukan penerbangan sipil, BMKG mempunyai kantor di bandar udara tersebut dengan berbagai peralatan pemantau cuaca, begitu juga pada pelabuhan laut yang ada di Indonesia. Selain informasi internal kepada awak transportasi,lembaga tersebut juga memberikan kemudahan untuk pengaksesan informasi cuaca yang dapat dimanfaatkan siapa saja melalui laman website aviation.bmkg.go.id. Semua upaya pemerintah dalam hal informasi cuaca tersebut diharapkan memberikan rasa aman kepada masyarakat terkait aktivitas transportasi.

Oleh karena itu, aspek cuaca menjadi prioritas utama dalam setiap aktivitas transportasi baik darat, laut, dan udara menyangkut keselamatan masyarakat. Dengan keterbukaan informasi cuaca yang dilakukan BMKG, masyarakat diharapkan dapat ikut serta dalam mengetahui informasi cuaca terkini. 

0 comments:

Post a Comment